Mentari pagi menyambutku dari balik jendela
Mulai menghangatkan ujung-ujung jemari kakiku
Bukankan ia juga pejuang?
Yang berjuang intuk para insan manusia
Dari kejamnya malam
Dari dinginnya hujan
Dari gelapnya mendung
Ia pejuang bagi para kelopak ditaman
Para jiwa yang hidup jauh didalam hutan
Para insang yang bertahan hidup
Dari senyawa senyawa yang dibiarkan mengalir oleh para manusia